Desa Toyomarto, satu dari 14 Desa dan 3 Kelurahan yang ada di Singosari Malang, terdapat 7 kewilayahan Dusun yang masing2 dipimpin oleh Kepala Dusun (Kasun/Kamituwo) dan satu Kepala Desa, sepakat untuk melaksanakan Ritual Prosesi Penyatuan 7 Air Kehidupan dan Tanah Desa. Grama Tirta Cara, dipakai sebagai Tema dalam rangkaian kegiatan selametan deso untuk yang pertama kalinya ini, sesuai dengan keberadaan Desa Toyomarto yang kaya akan sumber daya alam berupa Sumber Air (Desa di Atas Air). Terdiri dari 7 rangkaian kegiatan : Selametan di 7 Dusun masing-masing, Kerjabakti Deso, Pembacaan Quran 30 Juz, Kenduren Deso, Njagong Sejarah Deso, Prosesi penyatuan 7 Air dan Tanah Desa, Penetapan Hari Jadi Toyomarto dan Pagelaran Wayang Kulit
Dimulai sejak tanggal 6 – 27 Agustus 2022
Berikut catatan seorang Filsuf muda Fathul Panata Praja tentang SELAMETAN DESO TOYOMARTO “GRAMA TIRTA CARA”
NJAGONG DESO TOYOMARYO
Njagong Deso Toyomarto malam ini, merupakan sebuah gerakan periferal (pinggiran) karena diinisiasi dan diisi oleh masyarakat dan rakyat desa. Sebuah kekuatan yang manunggal membuat masa depan semakin kuat.
Jaringan (gerakan) periferal ini memberi sumbangsih “suara lain” yg penting kepada sentral (pusat pemerintah). Sehingga pembicaraan-pembicaraan yang pada tahap kenyataan, bisa memberi dampak luas terhadap keberlangsungan hidup, srawung antar manusia, laku ajar masyarakat, serta cara berdesa kita yang sederhana namun bermakna.
Toyomarto, yang sudah berusia 11 Abad ini, menjadi sebuah Wanuwa (desa) yang sangat purba. Toyomarto Memiliki khazanah kebudayaan yang sangat tua. Banyak prasasti yang menyebutkan. Dengan kemelekatan “sepuh” ini. Tanggung jawab sebuah desa “kasepuhan” menjadi sebuah pusat kehidupan. Sebagai mata air yang menghidupi sekitarnya, air adalah simbol pencerahan ilmu pengetahuan.
Air adalah bahasa alam yang diberikan Allah Tuhan YME kepada makhluk hidup. Bukan tanpa sebab, salah satu nama dari Wali Sanga yang sangat masyhur, adalah Kanjeng Sunan Kalijaga, bahwa kali atau air wajib dijaga, dan di sini pusat air, pusaran pengetahuan, yang harus dijaga, dilestarikan, dan dilanjutkan perjuangan² para pendahulu.
Dahulu, kini, dan nanti, Toyomarto harus senantiasa dihayati dan dihidupi.
“Jika kita ingin pergi ke belahan penjuru, ketahuilah mata angin. Jika kita ingin belajar dan berguru, carilah mata air. Dan di Toyomarto lah berbagai sumber mata air hadir.”
Demikian, salam sakti amarta suci.
Toyomarto bangkit, bangkit, bangkit.
SIJIL MANUNGGAL TOYOMARTO
(Dokumen penetapan hari jadi Desa Toyomarto)
Mukadimah
Dengan penuh rasa syukur atas nikmat Allah SWT dan hasil jerih payah perjuangan para leluhur, dengan rasa hormat dan takdzim khidmat kepada masyarakat Desa Toyomarto.
Atas nikmat pemberian Allah berupa akal budi, air yang jernih suci, dan tanah yang berkah. Kami menyampaikan sijil (dokumen) penetapan hari jadi ini. Kami haturkan dan persembahkan kepada masyarakat untuk bakti kami sebagai anak kepada ayah langit dan ibu bumi. Langit yang mengucurkan (air) dan bumi yang menyuburkan.
Merawat Riwayat
Melihat dari berbagai aspek sejarah, riwayat, bedah krawang, dan bukti-bukti primer maupun sekunder atas keberadaan Desa Toyomarto. Mempertimbangkan masa depan anak cucu yang tidak ada satupun dari kita yang tahu, kemanakah perahu berlabuh, dan roda dikayuh.
Maka dari itu, kami dari Tim Sembilan yang diberi amanah, menyepakati beberapa hal:
Semoga, ikhtiar ini memberikan kemanfaatan bagi semua.
Amiin Amiin Amiin
.