APDI Kabupaten Malang Gembleng Pendamping Desa Perkuat Citra Diri & “Ideologi” Pembangunan Desa

0

MERDESANEWS.COM. Semakin besarnya tantangan dan tuntutan kontribusi pendampingan desa di era sekarang ini, membutuhkan mentalitas dan pemahaman yang kuat dari para pendamping desa. Menghadapi hal tersebut, Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Malang yang menaungi para pendamping desa se-kabupaten Malang melakukan pemantapan kepada para pendamping desa baru yang telah resmi berlokasi tugas di Malang. Kegiatan pemantapan yang dikemas berupa Pendidikan Dasar bagi Pendamping Lokal Desa (PLD) rekrutan baru tahun 2023 itu, dilaksanakan pada kamis (15/6) di Mabes APDI, Perum Garuda Pratama A-9, Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji.

Ketua APDI Kabupaten Malang, Muh. Najih M., S.Pd, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa PLD baru secara khusus, harus dapat memahami tugas pokok dan fungsi sebagai pendamping desa. Selain itu, lanjut Najih, PLD baru juga dapat memahami citra dirinya sebagai pendamping desa yang sudah seharusnya melekat dan dimiliki sebagai pegiat desa. Pentingnya pendamping desa sebagai pegiat desa dengan memiliki citra diri yang mumpuni, akan lebih memahami bahwa ia tidak sendirian dan tidak untuk diri sendiri. Juga, pegiat desa itu tidak hanya untuk kepentingan desa.

Muh. Najih, Ketua APDI Kab Malang.[dok.istimewa]

Citra diri pendamping juga mencerminkan bagaimana seorang pendamping memandang sebuah desa dan bagaimana pendamping akan membantu desa untuk berkembang lebih baik. Semua hal tersebut sangat erat kaitannnya dengan pentingnya seorang pendamping memiliki dan memahami citra diri sebagai pegiat desa. Karenanya, dari panitia juga menghadirkan beberapa pemateri yang membahas mengenai citra diri pegiat desa, cara bermedia sosial. Dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah pembahasan tentang ideologi kontruksi pembangunan desa,” ujar alumnus Universitas Negeri Malang tersebut.

Najih menambahkan bahwa pendamping desa juga memiliki tugas melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat desa dan pemerintahan desa. Tidak hanya itu, pendamping juga harus memahami mengenai apa saja yang dimaksud dengan pembangunan di desa. Dalam pelaksanaan pemberdayaan dan pembangunan tersebut, jelas pendamping harus memiliki pengetahuan yang mumpuni agar pelaksanaan tersebut berlangsung dengan apik. Hal tersebut selaras dengan adanya penguatan citra diri pendamping. Bahwa pendamping harus memantaskan dan memprovokasi diri sendiri agar tidak kalah dengan masyarakat dan pemerintahan desa tentang pengetahuan berdesa.

Korkab Malang, Winartono saat pemaparan dalam Pendidikan Dasar Pendamping Desa.[dok.apdi]

Sementara itu, pada sesi akhir acara, materi ditutup oleh Koordinator Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kabupaten Malang, Winartono, M. I.Kom., yang memberikan rencana kerja tindak lanjut. Pria yang akrab dipanggil Mas Win ini meminta pendamping untuk banyak membaca dan menekankan melalui citra diri pendamping sebagai pegiat desa. Diharapkan pula, pendamping desa mampu merealisasikan jargon, “Bergerak, Berdampak, dan Bertebar Kabar Baik”.

“Kabarkan setiap kegiatan kepada masyarakat desa, karena dikenali itu istimewa. Akan tetapi mengenali, itu lebih istimewa lagi. Dan seorang pendamping yang baik adalah pembaca yang baik,” pungkasnya. [redfero1910]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *