Bincang Cak Maulana : Yaman Negara Komunis Tempat Kelahiran Seribu Wali

Ada tiga tempat yang menjadi impian santri Indonesia, Daruttauhid Makkah, kota seribu Wali Tarim Yaman dan Al-Azar mesir. Sayapun dulu bermimpi bisa belajar di salah satunya. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa Yaman bukanlah negara yang baik-baik saja secara ekonomi dan politik.
Pada tahun 1800-an Yaman dibagi dua Kekhalifahan Ottoman dan Inggris. Yaman utara menjadi sebuah Kerajaan Mutawakkiliyah Yaman 30 Oktober 1918 setelah memberontak pada kekhalifahan islam terahir yaitu Turqi Utsmaniyah. Sehingga Kemerdekaan Yaman Utara dari Kesultanan Utsmaniyah ditetapkan pada 1 November 1918.
Lalu diperintah sebagai bagian dari India Britania ( koloni jajahan Inggris), pada 1937. Sebagian besar Yaman Selatan menjadi protektorat Inggris, secara efektif di bawah kekuasaan kolonial. Tahun 1967 di merdekakan oleh Inggris karena tekanan Rusia, bukan hasil yaman sendiri tapi karena Inggris menarik diri. Tidak seperti Indonesia yang berdarah darah merebut kemerdekaan. Maka Kemerdekaan Yaman Selatan dari Britania Raya 30 November 1967 dan menjadi satu-satunya negara republik di Jazirah Arab (الجمهورية اليمنية). Dengan semboyan الله، الوَطَن، الثَورة، الوَحدة (“Allah, Negara, Revolusi, Persatuan”)
Kerajaan Mutawakkiliyah Yaman yang bermadzhab Zaidiyah didirikan setelah Perang Dunia I sebelum pembentukan Republik Arab Yaman. Juga dikenal sebagai Yaman Utara dengan Islam sebagai agama resmi yang mayoritas beraliran Islam Sunni dan Syi’ah madzhab Zaidiyah—pada tahun 1962. Republik Demokratik Rakyat Yaman, juga dikenal sebagai Yaman Selatan yang berhaluan komunis, tetap menjadi protektorat Inggris. Aden Yaman Selatan tahun 1967 ketika menjadi negara merdeka berhaluan Marxis-leninis / komunis. Partai Komunis Yaman secara resmi didirikan pada tahun 1961. Pendirinya adalah Abdallah bin Abd al-Razak ba Dib, salah satu pemimpin komunis Arab di Timur Tengah. Pada 1969, kaum komunis dengan bendera Partai Demokratik Rakyat itu berkuasa dan menerapkan komunisme sebagai ideologi negara. Partai Demokratik Rakyat itu berkuasa dan menerapkan komunisme sebagai ideologi negara. Kala itu, Yaman Selatan adalah satu-satunya negara komunis di seluruh Timur Tengah. Sebagai negara komunis, Yaman Selatan bersekutu dengan Uni Soviet, Republik Rakyat Cina, Kuba, dan Jerman Timur.
Di negara ini ada daerah yang bernama Wadi Aidit / Adid (lembah Aidid), cikal bakal Habaib / Habib bermarga Al-Aidit. Orang pertama bergelar Aidit adalah seorang wali besar bernama Maulana Al-Imam Sayyid Muhammad bin Ali Shahib Al-Hauthah, karena Orang pertama yang tinggal di lembah ini. Konon dari sinilah moyang DN Aidit, tapi nasabnya ditolak Robhito Alawiyah.
Kedua negara Yaman utara dan Selatan bersatu untuk membentuk Republik Yaman (al-Jumhūrīyah al-Yamanīyah) seperti saat ini pada tahun 1990. Presiden Ali Abdullah Saleh adalah presiden pertama republik baru tersebut hingga pengunduran dirinya pada tahun 2012
Ia termasuk dalam kelompok negara terbelakang (kelompok negara-negara paling tidak berkembang). Pada tahun 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa Yaman adalah negara yang paling membutuhkan bantuan kemanusiaan, sekitar 24 juta orang, atau 85% dari populasinya. Pada tahun 2020, negara ini menempati peringkat tertinggi dalam Indeks Negara Gagal, terburuk kedua dalam Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index), setelah Republik Afrika Tengah. dan memiliki Indeks Pembangunan Manusia terendah di antara semua negara-negara non-Afrika.

Maulana Sholehodin yang akrab dipanggil Cak Maulana adalah tokoh pemikir yang berasal dari Krikilan Kalipang Pasuruan, Jawa Timur. Tokoh yang telah malang melintang dalam dunia pemberdayaan masyarakat desa dan juga pakar hukum ini merupakan pribadi yang unik dengan segala pemikirannya menelaah fenomena sosial di masyarakat, kajiannya kuat dalam berliterasi dan mencerahkan pandangan publik. Selain aktif dalam advokasi hukum di masyarakat, tokoh Nahdliyyin ini juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa – Kemendesa PDTT, tingkat Jawa Timur.