Pendampingan Desa Inklusi Ngawonggo Kab Malang ; Pembelajaran Implementasi LPAS & Gagasan Kelompok Marginal-Rentan
merdesanews.com 01/08/2024 0MERDESANEWS.COM. Bertempat di desa Balai Desa Ngawonggo di Kecamatan Tajinan, kolaborasi Dirjen PDP Kemendesa PDTT, DPMD kab Malang, Pendamping desa dan Pemdes Ngawonggo Kec Tajinan Kab Malang- Jatim sukses melaksanakan kegiatan Pelatihan Pembelajaran Desa Inklusi pada selasa-rabu 30-31 juli 2024, Desa Ngawonggo Kec Tajinan Kab Malang- Jatim sebagai salah satu Pilot Project Desa Inklusi dan 3 lokus lainnya yaitu Desa Plaosan Kec Wonosari, Desa Kedungsalam Kec Donomulyo dan Desa Srigonco Kec Bantur menjadi perhatian penting DPMD kab malang dan Tim Pendamping Desa yang terdiri dari TAPM Kab Malang dan PD-PLD untuk terjun memberikan pembelajaran kepada para kader inklusi desa.
Dalam kegiatan Pembelajaran jilid kedua yang dikemas dengan metode Focus Group Discussion (FGD) ini, Pemateri yaitu Koordinator Kab Malang Pendamping Desa, Winartono memberikan paparan tentang bagaimana implementasi Lembar Penilaian Akuntabilitas Sosial (LPAS) dan penggalian usulan dari kelompok marginal dan rentan dilalakukan. Dari proses tersebut ditujukan agar dapat meningkatkan akuntabilitas sosial melalui penggunaan LPAS dan menggali usulan serta aspirasi dari kelompok-kelompok marginal dan rentan di desa secara partisipatif.
.
sementara itu ,Luky Kusuma perwakilan dari Dirjen PDP Kemendesa PDTT dalam sambutannya menekankan pentingnya akuntabilitas sosial dalam pembangunan desa yang inklusif.
” Lembar Penilaian Akuntabilitas Sosial adalah alat yang efektif untuk memastikan transparansi dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Kami berharap, melalui kegiatan ini, desa dapat lebih responsif terhadap kebutuhan kelompok marginal dan rentan,” ujar Tenaga Ahli Utama Dirjen PDP Kemendesa PDTT ini.
.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang yang hadir diwakili Sugiarto menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa.
“Kolaborasi antara pemerintah desa, pendamping desa, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Kami mendukung penuh kegiatan ini dan berharap dapat terus berlanjut di masa depan,” ujar Sugiarto.
.
Kepala Desa Ngawonggo, Arif Winarto, sebagai tuan rumah, menyambut baik kegiatan ini dan berkomitmen untuk terus mendukung implementasi LPAS dan penggalian usulan dari kelompok marginal dan rentan.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malang, serta para pendamping desa. Kami berkomitmen untuk menerapkan hasil dari kegiatan ini dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan di Desa Ngawonggo,” ujar Arif.
Abd Salam, Koordinator Kecamatan Pendamping Desa Tajinan menyampaikan bahwa selama dua hari kegiatan, para peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan dan diskusi kelompok yang dipandu oleh Pendamping Desa dan fasilitator berpengalaman. Salah satu sesi yang menjadi sorotan adalah penggalian usulan dari kelompok marginal dan rentan. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk mendengarkan dan mencatat aspirasi serta kebutuhan dari kelompok-kelompok tersebut, yang sering kali tidak terdengar dalam proses pembangunan desa.
” Kegiatan ini juga diwarnai dengan presentasi dan diskusi tentang implementasi Lembar Penilaian Akuntabilitas Sosial (LPAS). Peserta diajarkan cara menggunakan LPAS untuk menilai dan memonitor berbagai aspek pembangunan desa, seperti pelayanan publik, infrastruktur, dan kebijakan desa. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap kinerja pemerintah desa,” ujar Salam.
.
” Dengan berakhirnya kegiatan pada tanggal 31 Juli 2024, diharapkan hasil dari pembelajaran ini dapat segera diterapkan dan membawa dampak positif bagi masyarakat Desa Ngawonggo, khususnya kelompok-kelompok yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan desa yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi, sesuai dengan visi pembangunan nasional,” imbuhnya [redfero1a0881]