Acara Rembug Warga Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro -Jatim pada Kamis (24/7) terlihat meriah karena kedatangan tamu spesial yaitu Menteri Desa PDTT RI, H. Yandri Susanto, dan Wakil Menteri Desa, Ahmad Riza Patria. Menteri Desa beserta rombongan juga berkenan bermalam di rumah warga yang tentunya membuat warga desa tersebut bersuka cita.
Kegiatan yang juga dibarengi dengan Penandatanganan MoU antara Kementerian Desa PDTT dengan Universitas Brawijaya (UB) tersebut juga diikuti Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah beserta sejumlah pejabat Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal diantaranya Penasehat Menteri Desa Prof Zainuddin Maliki serta Dirjend PDP dan Dirjend PEID serta staf.
Pada Kamis malam (24/07/2025) acara memorandum of understanding antara Kemendesa PDT dengan Universitas Brawijaya menjadi momentum penting dalam membangun kolaborasi strategis antara pusat, daerah, dan akademisi demi mendorong kemandirian desa berbasis potensi lokal.
Secara khusus Menteri Desa Pembangunan dan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto memastikan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tujuannya bersama-sama membangun desa setempat.
“Bumdes dan Kopdes yang berdiri di desa jangan dibenturkan, karena tujuannya sama-sama membangun kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Menteri dari Partai PAN ini.
Dihadapan Kepala Desa, pengurus Bumdes dan Kopdes Merah Putih, Tim Pendamping Desa Profesional serta pegiat desa, Yandri memaparkan perbedaan Bumdes dan Kopdes Merah Putih.
Menurut dia, Bumdes mendapatkan modal dari dana desa, sedangkan Kopdes Merah Putih memperoleh pinjaman dari bank pemerintah sampai tiga miliar rupiah dan membayar kredit. lebih lanjut Yandri yang didampingi Wamen Desa PDT, Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa Bumdes menangani potensi desa seperti desa wisata dan desa eksport. Namun Kopdes Merah Putih mengelola penjualan sembako langsung dari Bulog sesuai harga pabrik, termasuk pupuk, LPG, klinik desa dan yang lainnya.
“Simpan pinjam kalau bisa dialihkan ke Kopdes, tapi Bumdes tetap jalan terus dan jangan dimatikan,” jelas Menteri Yandri.
Yandri yang juga wakil ketua Satgas Kopdes Merah Putih memastikan Kopdes merupakan salah satu program unggulan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Setidaknya ada 18 kementerian yang bertanggungjawab terhadap Kopdes Merah Putih, tidak hanya Kemendes PDT saja,” terangnya.
Sementara itu Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan, program pemerintah daerah Bojonegoro diantaranya Gayatri dengan memberikan ayam petelur sejumlah 40 ekor kepada masyarakat, lele keluarga dan domba kesejahteraan.
“Supaya meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bojonegoro, termasuk adanya Kopdes Merah Putih diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo juga hadir dan memperkenalkan program unggulan UB: Mahasiswa Membangun Desa (MMD).
Tahun ini, sebanyak 1.000 mahasiswa dari 14 fakultas diterjunkan ke 76 desa di 5 kabupaten, termasuk Bojonegoro. Di Bojonegoro, mereka ditempatkan di Desa Sidobandung, Ngadiluhur, dan Pilanggedde.
Mereka akan memanfaatkan ilmu dan teknologi tepat guna untuk mendorong pembangunan desa dari bawah. Prof. Widodo juga menyinggung potensi besar Bojonegoro dalam pengembangan sapi perah, karena kebutuhan susu nasional masih 80% bergantung pada impor.
Di sisi lain, Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, mengapresiasi program Gayatri dan menilai bahwa Bojonegoro memiliki modal besar menuju swasembada pangan. Ia menekankan pentingnya optimalisasi Dana Desa yang setiap tahunnya mencapai Rp40 miliar di Bojonegoro, dan mendorong agar 20% dana tersebut digunakan untuk ketahanan pangan.
Program Desa Wisata, Desa Ekspor, Swasembada Pangan, dan Koperasi Desa Merah Putih juga menjadi fokus Kementerian.Pariwisata
“Tidak ada Bumdes yang dimatikan, tapi unit simpan pinjam bisa dialihkan ke Kopdes yang bisa akses permodalan hingga Rp3 miliar,” ujar Yandri.
Menteri Yandri juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Kementeriannya membawa visi 3T, Terbaik, Terbanyak, dan Tercepat dalam menghadirkan program ke desa-desa.
Kepala Dinas PMD Jatim, Budi Sarwoto, mewakili Gubernur, melaporkan bahwa Jatim saat ini memiliki 4.037 Bumdes berbadan hukum dari total 6.756 desa, dan 44 kawasan perdesaan aktif, termasuk Sekar, Bojonegoro dengan komoditas unggulan jagung.
Sementara itu, Kepala Desa Sidobandung, Sukijan, berharap dukungan program pertanian seperti pengadaan pupuk dan air bisa ditingkatkan.
Selanjutnya, Menteri Desa PDT beserta Wamen Desa PDT dan rombongan berkesempatan melakukan kunjungan ke Pasar Desa, melakukan tebar benih ikan sebanyak 20 kantong masing-masing berisi 5.000 ekor dan kunjungan kerja ke 2 kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Mojokerto. [jaridesa]